Saya bernama Dwi Winarni yang pada tahun 2018 ini merupakan mahasiswa aktif semester 7 di Universitas PGRI Semarang. Sedikit bercerita mengenai kehidupan saya yang membosankan dari yang belum memahami apapun hingga memiliki sedikit pemahaman mengenai hidup.
Nama yang diberikan oleh orangtua dari pasangan bapak Sudiyono dan ibu Mukrimah ini masih kurang saya mengerti artinya. Yang jelas untuk nama “Dwi” sudah pasti merupakan anak yang kedua. Iya tetapi saya merupakan anak ketiga dari ayah saya. Saya memiliki dua kakak laki-laki yang bernama Agus Hartoyo dan Agus Puryanto. Mereka bukan kembar, usia mereka terpaut hampir sepuluh tahun sedang usia saya dari kakak kedua saya terpaut dua tahun. Saya lahir di Semarang pada tanggal 14 Januari 1997.
Saya merupakan anak perempuan yang semasa kecil memiliki pengalaman yang orang lain saat ini beranggapan itu hal yang menyedihkan. But, I am strong. Saya menganggap bahwa itu pengalaman masa lalu, dan saat ini tujuan saya hidup adalah melihat masa depan dengan senyuman dan tawa karena masih bisa melihat orang lain di sekeliling kita merasa bahagia berada didekat kita.
Saat usia 6 tahun saya mulai bersekolah di TK Budi Mulia dan aktif pada kegiatan tari kreasi anak. Beranjak ke pendidikan Sekolah Dasar saya lebih fokus pada kegiatan olahraga lari hingga ikut ajang perlombaan, menjadi petugas upacara, dan aktif berenang serta ikut kompetisi ilmu pengetahuan namun hasil akhir tidak menentukan apa yang sesuai harapan saya. Selama enam tahun saya di SD Negeri Sembungharjo 01 akhirnya tahun 2009 saya lulus dan masuk ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di SMP Negeri 20 Filial Semarang saya bersekolah. Disana saya aktif menjadi petugas upacara setiap tahunnya. Selama tiga tahun saya bersekolah hal yang paling saya ingat adalah mengalami kecelakaan jalan raya saat kelas 3. pada tahun ketiga setelahnya yaitu 2012 saya lulus dan masuk di sekolah menengah atas. Saat itu saya bingung menentukan pilihan sekolah dan terpaksa memilih MAN 1 Semarang sebagai pilihan terakhir bagi saya, beberapa saat saya di sana keterpaksaan itu mulai menghilang karena banyaknya teman yang saling mendukung satu sama lain meski ada beberapa teman yang tidak menyukai saya. Tetapi saya merasa sedikit sombong (hehe) karena banyak yang mengenal saya tetapi saya sendiri tidak mengenal mereka. Di sekolah itu kegiatan pramuka dan silat menjadi pilihan untuk mengeksplor hobi dan kemampuan saya. Namun hal yang pernah saya alami terjadi lagi karena saat kelas 11 saya mengalami kecelakaan yang membuat kepala saya terbentur aspal hingga kaca helm pecah. Dampak yang terjadi adalah telinga sebelah kiri saya sering nginggg dan kepala terasa pusing. Sedikit pesan dari saya, berhati-hatilah saat berkendara sendiri maupun bersama orang lain. Gunakan selalu pengaman kepala.
Tahun 2015 saya lulus dengan nilai yang cukup membanggakan bagi saya dan keluarga dan melanjutkan perguruan tinggi swasta di Semarang yaitu Universitas PGRI Semarang program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Cukup pengalaman yang saya dapatkan saat mengikuti kegiatan organisasi Himpunan Mahasiswa selama dua periode itu. Saat ini saya sudah di semester tua yaitu semester 7 dan sudah mulai sibuk dengan pengerjaan judu, proposal, dan skripsi. Semoga yang saya doakan terwujud hingga mendapat gelar yang pantas sesuai impian saya, mendapat pekerjaan, mengikuti relawan guru di pedalaman sana, dan lanjut sekolah lagi karena bagi saya ilmu merupakan sebuah derajat bagi kita karena kita mengetahui dari apa yang sebelumnya tidak kita ketahui, lalu menikah dan hidup bersama keluarga yang harmonis. Amiin.
Itu sekilas kisah mengenai kehidupan pribadi saya. Terima kasih bagi kalian yang menyempatkan waktu untuk membaca tulisan saya ini. Salam kenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar